"Berbagi dengan Sesama, Meskipun Hanya Bisa Memberi Sedikit"

Selasa, 10 Juli 2012

TUGAS AKHIR MEMBACA KOMPREHENSIF

Nama   :  Abdul Mukhlis
NIM    :  A310110063
Kelas   :  2A

Resensi Buku:



Menggali Lebih Dalam Terbentuknya Kata dalam Bahasa Indonesia
Judul buku       : Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia
Penulis             :  Harimurti Kridalaksana
Penerbit           :  Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit      :  2009, Cetakan Ke-4
Tebal buku       :  xxii + 242 halaman
ISBN               :  978-979-403-678-5
Jenis buku        :  Non Fiksi
Bahasa  Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, juga merupakan bahasa negara sebagaimana disebutkan dalam UUD RI 1945 pasal 36, yang secara struktural dan historis merupakan varian dari bahasa Melayu. Dari hal ini banyak pertanyaan yang terlontar dari para guru, dosen, mahasiswa, pelajar dan peneliti bahasa Indonesia mengenai bagaimana kata dalam bahasa Indonesia terbentuk? Pertanyaan semacam ini telah ditemukan jawabannya dalam buku Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Harimurti Kridalaksana. Buku ini merupakan karya non fiksi atau karya ilmiah mengenai tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang dalam penyusunannya mempunyai sejarah panjang. Intinya terbentuk pada waktu penulis memberikan kuliah morfologi bahasa Indonesia di Fakultas Sastra Universitas Indonesia selama beberapa tahun yang kemudian berkembang menjadi satu dengan bidang sintaksis yang diajarkannya juga.
Buku ini memuat salah satu bagian dari bahasa Indonesia, yaitu subsistem morfologi, khususnya bidang pembentukan kata. Didalamnya, penulis membicarakan semua aspek pembentukan kata secara lengkap dan tuntas, yakni afiksasi, reduplikasi, komposisi, abreviasi, dan proses morfofonemik yang sifatnya sangat produktif. Selain itu proses lain yang sifatnya kurang produktif dalam pembentukan kata juga dikaji dalam buku ini, seperti metanalisis dan derivasi balik.
Meskipun sudah banyak orang yang menulis mengenai morfologi bahasa Indonesia, namun buku ini bukan hanya sebagai usaha untuk memperkaya khazanah mengenai morfologi khususnya bidang pembentukan kata, melainkan juga untuk mengetengahkan perincian dan inovasi-inovasi baru pembentukan kata sebagai hasil penelitian yang mutakhir.
Kelebihan dari buku ini adalah keberhasilan menyelesaikan fenomena permasalahan yang sangat kontroversial dalam bahasa Indonesia, yaitu masalah kata majemuk, sehingga pemakai bahasa dan peneliti bahasa Indonesia tidak perlu bingung lagi tentang hal itu. Yang lebih menariknya lagi, buku ini dilengkapi daftar lampiran morfem dasar terikat dan daftar proleksem yang merupakan gambaran komprehensif mengenai semua aspek pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Selain itu, dalam buku ini juga dikembangkan model baru untuk morfologi bahasa Indonesia yang diperkirakan berlaku pula bagi bahasa-bahasa lain. Dalam model ini terlihat bahwa subsistem leksikon, subsistem morfologi, dan subsistem sintaksis saling berkaitan sehingga mempermudah para pembaca memahami konsep tata bahasa maupun pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.
Kelemahan dari buku ini adalah kurangnya perincian yang lebih spesifik pada uraian di setiap bab. Sehingga pembaca harus lebih intensif lagi dalam membaca agar dapat memahami perincian materi dalam buku ini dengan baik. Selain itu, desain tata letak kalimat dalam buku ini juga kurang menarik. Misalnya antara contoh dengan penjelasan yang letaknya berjauhan. Hal ini akan menyebabkan pembaca mengalami kebingungan dan kebosanan pada saat membaca.
Buku ini sangat cocok bagi para guru, dosen, mahasiswa, pelajar dan peneliti bahasa Indonesia yang sedang mempelajari morfologi bahasa Indonesia maupun proses pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Selain itu, pasti banyak sekali manfaat dan hal menarik yang terdapat dari buku ini. Dengan demikian, buku ini diharapkan bisa membantu dalam memahami masalah-masalah yang mendasar mengenai pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.

Coba Lakukan.!!!


Ajaibnya Motivasi Melalui Kata

“Kalau kita hanya mendengar, maka kita akan lupa. Kalau kita melihat, maka kita ingat. Kalau kita kerjakan, maka kita bisa (I do I can)”.

“Seseorang bisa karena dia terbiasa melakukan hal yang sama (berlatih), sehingga terjadi repetisi (berulang)”.

“Pendidikan adalah cara mengumpulkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dan belum mencapai ranah agar membuat peserta didik untuk mampu melakukan apa yang mereka ketahui tersebut sebanyak-banyaknya (Bob Sadino)”.

ZzZzZz....



GALAU

Disaat kulangkahkan kaki ini
Terasa berat, terasa sakit
Kucoba tuk mengulanginya lagi
Kurasakan tak ada daya

Saat kugapai impian semu
Raga ini hanya termangu
Saat kugapai harapan mulia
Raga ini diam tak berdaya

Gundah gulana menyelimuti duka jiwa
Kegagalan membayangi luka hati
Haruskah seperti ini jalan yang ku tempuh?
Haruskah seperti ini jalan yang ku rengkuh?
Hanya satu kata yang aku ucapkan
Hanya satu tekad yang aku tunjukkan
Hadapilah....

 - A. M. -