Boleh Lemah, tapi Selalu
Optimislah...
Pemilik blog ini adalah
saya, nama Abdul Mukhlis. Dilahirkan di sebuah kota kecil di pantura kabupaten
Batang, propinsi Jawa Tengah, pada hari Minggu 6 Oktober. Saya terlahir dari pasangan yang saling
mencintai yaitu Bapak Sugianto dan alm. Ibu Nuryati. Sekarang ini saya masih
tinggal bersama orang tua saya yang beralamatkan di Jl. Urip Sumoharjo, Rt.
06/04, Dukuh Bleder, Desa Tegalsari, Kec. Kandeman, Kab. Batang. Saya merupakan
anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak pertama saya perempuan, sudah berumah
tangga dan dikaruniai dua orang anak yang keduanya perempuan. Kemudian kakak
kedua saya laki-laki dan berhasil menamatkan pendidikan Sarjananya di UNNES
jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi pada tahun 2009, tetapi beliau
meninggal dunia dalam usia yang relatif muda yaitu 22 tahun setelah satu hari
pasca diwisuda karena kecelakaan lalu lintas.
Hobi saya adalah berolah raga,
terutama cabang sepak bola. Karena dengan berolah raga fisik kita menjadi sehat
dan kuat yang bisa mendorong kita melakukan segala aktivitas sehari-hari. Selain
berolah raga saya juga mempunyai hobi yang merupakan suatu kebutuhan bagi hidup
saya yaitu membaca. Karena membaca merupakan salah satu sumber ilmu yang sangat
membantu bagi pemenuhan kebutuhan informasi yang belum saya ketahui. Status
saya adalah lajang dan saat ini saya masih tercatat sebagai salah satu
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID).
Sebelum melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi riwayat pendidikan saya
yaitu TK. Kasih Ibu Proyonanggan Batang pada tahun ajaran 1997/1998, SDN Proyonanggan
12 Batang masuk tahun ajaran 1998/1999 dan lulus ditahun 2003/2004, SMPN 3
Batang masuk tahun ajaran 2004/2005 lulus tahun 2006/2007, dan kemudian SMKN 1
Kandeman Batang masuk tahun ajaran 2007/2008 lulus ditahun 2009/2010.
Motto hidup dalam diri saya adalah
“Man Jada wa Jadda” yang artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti
akan berhasil. Kata-kata itu mungkin cukup klise dan sering terdengar dalam
kehidupan sehari-hari, tetapi justru karena hal itu saya menjadikannya sebagai
motivasi untuk menjalankan kehidupan ini. Karena bagi saya pepatah itu
mempunyai arti yang sangat besar dan dapat menggerakkan potensi dalam diri saya
yang belum teroptimalkan. Pepatah itu juga mewakili diantara sifat positif
dalam diri saya, yaitu pantang menyerah sebelum apa yang dicita-citakan
terpenuhi.
Sifat positif lain dari diri saya
yaitu mudah bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, hal ini
terbukti sampai dengan saat ini saya masih diterima di segala lingkungan atau
forum tanpa adanya konflik dari individu atau kelompok lain tentang diri saya.
Sifat positif dalam diri saya menurut teman-teman yaitu ramah, suka menolong,
rendah hati (tidak sombong) dan tanggung jawab terhadap amanat. Kelebihan pada
diri saya tidak banyak yang dapat saya ungkapkan karena memang saya adalah
makhluk yang sangat lemah dan masih sangat banyak kekurangannya. Tetapi tidak
ada salahnya apabila saya menunjukkan salah satu kelebihan yang saya miliki
yaitu penyabar dan toleran terhadap individu lain, dalam hal ini konteksnya
adalah teman.
Mengenai sifat negatif yang saya
miliki pastinya sangat banyak dan tidak dapat dihitung, karena sifat kodrat
manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Diantara sifat tersebut adalah mudah
tersinggung (pemarah), pemalas stadium awal, kecil hati, rendah diri, dan
lainnya. Kekurangan pada diri saya antara lain tidak bisa memanajemen waktu
dalam hidup dengan baik dan efisien yaitu tidak seimbangnya antara belajar,
berorganisasi, beristirahat, dan bermain. Kekurangan lain pada diri saya yaitu
rendah diri dan sering berkecil hati, dalam hal ini konteksnya adalah mengenai
masa depan. Misalnya mengenai persaingan di masa depan yang diprediksi akan
sangat global dan ketat, saya langsung merasa rendah diri, dan kecil hati serta
tidak optimis menghadapinya. Sifat itu kambuh hanya musiman saja dan diwaktu
tertentu tetapi setelah mengingat serta flash back kembali kepada sosok panutan
dihidup saya maka sifat-sifat itu hilang dengan sendirinya.
Sosok yang menjadi panutan serta
inspirator dalam hidup saya adalah Rasulullah Muhammad SAW. Dalam hal ini
timbul suatu pertanyaan, mengapa sosok tersebut menjadi panutan serta
inspirator dalam hidup saya? Alasan yang bisa mewakili pertanyaan tersebut
adalah karena sudah sepantasnya dan menjadi harga mati bahwa sebagai umat Islam
junjungan dan panutan yang pantas dijadikan idola adalah Rasulullah SAW. Sisi
lain dari kehidupan beliau sangat menarik untuk dikupas dan diikuti oleh
orang-orang yang mengidolakannya. Dengan mengidolakan beliau berarti kita
secara langsung mempunyai kadar keimanan sesuai yang diperintahkan Allah SWT
yaitu rukun iman yang ke tiga iman kepada Nabi dan Rasul-rasul Allah. Mengikuti
ajaran dan risalah beliau juga akan menimbulkan kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Karena beliau mendapatkan risalah tersebut dari Allah SWT langsung, dengan
di turunkannya kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan umat di dunia.
Beliau mempunyai akhlak yang sangat mulia, dalam menghadapi orang-orang yang
memusuhinya beliau tetap berprasangka dan membalas baik kepada mereka yang
telah berbuat jahat.
Subhanallah, betapa mulianya sifat
yang dimiliki oleh Rasulullah SAW ini. Dari sini dapat saya paparkan sejauh
mana Rasulullah SAW telah menginspirasi dan menjadi panutan dalam hidup saya,
bahwa dalam menghadapi segala masalah pelarian kita hanya kepada Allah SWT
seperti apa yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Untuk
menghadapi permasalahan sosial, perlu melihat dan mencontoh apa yang telah
Rasulullah SAW lakukan dalam menghadapi dan memecahkan masalah tersebut dan
begitu pula masalah lainnya. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa apa yang telah
disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya adalah kebenaran yang hakiki dan
kebenaran yang nyata. Maka dari itu, saya sangat mengidolakan beliau dan
menjadikannya panutan dalam kehidupan saya.
Mengenai harapan dan keinginan serta planning ke depan (rencana
jangka panjang) saya ke depan adalah lulus dari bangku perguruan tinggi dan
mengikuti program profesi guru tepat pada waktunya yaitu 4 tahun syukur kalau
bisa lulus kurang dari empat tahun yakni 3,5 tahun pastinya di sertai dengan
IPK di atas 3,25. Setelah lulus dari bangku perguruan tinggi saya akan menjadi
seorang pendidik yang profesional, tanggung jawab, berdedikasi terhadap
kemajuan pendidikan, ikhlas dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Selain itu,
saya juga mempunyai harapan dan keinginan untuk memberikan kontribusi saya baik
berupa pemikiran maupun tenaga untuk kemajuan pendidikan di daerah terpencil
dan tertinggal di daerah saya. Disamping menjadi seorang pendidik, saya juga
mempunyai keinginan dan planning untuk merintis usaha dalam bidang jasa. Contohnya: toko, bengkel, dan sejenisnya.
Karena dengan berwirausaha saya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi
orang-orang di sekitar saya yang membutuhkan pekerjaan. Setidaknya saya bisa
membantu pemerintah dalam menekan dan mengentaskan masalah pengangguran di
negara tercinta ini. Pastinya untuk mewujudkan harapan dan keinginan tersebut
harus di sertai dengan belajar, usaha, doa, dan keyakinan kepada Allah SWT yang
tiada lelah dan habisnya agar semua harapan dan keinginan tersebut bisa menjadi
kenyataan. Aamiin.!!!
Nah, itulah harapan dan keinginan
saya untuk jangka waktu ke depan. Sebagai makhluk Allah pasti banyak sekali
kesalahan yang telah saya perbuat, seperti dalam pepatah “Tiada gading yang tak
retak”. Tetapi untuk selalu memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat agar
tidak terulang lagi merupakan suatu perbuatan yang mulia. SALAM SUKSES.!!