"Berbagi dengan Sesama, Meskipun Hanya Bisa Memberi Sedikit"

Rabu, 10 Oktober 2012

Pemilik Catatan Kumel


Boleh Lemah, tapi Selalu Optimislah...
           Pemilik blog ini adalah saya, nama Abdul Mukhlis. Dilahirkan di sebuah kota kecil di pantura kabupaten Batang, propinsi Jawa Tengah, pada hari Minggu 6 Oktober. Saya terlahir dari pasangan yang saling mencintai yaitu Bapak Sugianto dan alm. Ibu Nuryati. Sekarang ini saya masih tinggal bersama orang tua saya yang beralamatkan di Jl. Urip Sumoharjo, Rt. 06/04, Dukuh Bleder, Desa Tegalsari, Kec. Kandeman, Kab. Batang. Saya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak pertama saya perempuan, sudah berumah tangga dan dikaruniai dua orang anak yang keduanya perempuan. Kemudian kakak kedua saya laki-laki dan berhasil menamatkan pendidikan Sarjananya di UNNES jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi pada tahun 2009, tetapi beliau meninggal dunia dalam usia yang relatif muda yaitu 22 tahun setelah satu hari pasca diwisuda karena kecelakaan lalu lintas.
            Hobi saya adalah berolah raga, terutama cabang sepak bola. Karena dengan berolah raga fisik kita menjadi sehat dan kuat yang bisa mendorong kita melakukan segala aktivitas sehari-hari. Selain berolah raga saya juga mempunyai hobi yang merupakan suatu kebutuhan bagi hidup saya yaitu membaca. Karena membaca merupakan salah satu sumber ilmu yang sangat membantu bagi pemenuhan kebutuhan informasi yang belum saya ketahui. Status saya adalah lajang dan saat ini saya masih tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID). Sebelum melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi riwayat pendidikan saya yaitu TK. Kasih Ibu Proyonanggan Batang pada tahun ajaran 1997/1998, SDN Proyonanggan 12 Batang masuk tahun ajaran 1998/1999 dan lulus ditahun 2003/2004, SMPN 3 Batang masuk tahun ajaran 2004/2005 lulus tahun 2006/2007, dan kemudian SMKN 1 Kandeman Batang masuk tahun ajaran 2007/2008 lulus ditahun 2009/2010.
            Motto hidup dalam diri saya adalah “Man Jada wa Jadda” yang artinya barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Kata-kata itu mungkin cukup klise dan sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari, tetapi justru karena hal itu saya menjadikannya sebagai motivasi untuk menjalankan kehidupan ini. Karena bagi saya pepatah itu mempunyai arti yang sangat besar dan dapat menggerakkan potensi dalam diri saya yang belum teroptimalkan. Pepatah itu juga mewakili diantara sifat positif dalam diri saya, yaitu pantang menyerah sebelum apa yang dicita-citakan terpenuhi.
            Sifat positif lain dari diri saya yaitu mudah bergaul dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, hal ini terbukti sampai dengan saat ini saya masih diterima di segala lingkungan atau forum tanpa adanya konflik dari individu atau kelompok lain tentang diri saya. Sifat positif dalam diri saya menurut teman-teman yaitu ramah, suka menolong, rendah hati (tidak sombong) dan tanggung jawab terhadap amanat. Kelebihan pada diri saya tidak banyak yang dapat saya ungkapkan karena memang saya adalah makhluk yang sangat lemah dan masih sangat banyak kekurangannya. Tetapi tidak ada salahnya apabila saya menunjukkan salah satu kelebihan yang saya miliki yaitu penyabar dan toleran terhadap individu lain, dalam hal ini konteksnya adalah teman.
            Mengenai sifat negatif yang saya miliki pastinya sangat banyak dan tidak dapat dihitung, karena sifat kodrat manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Diantara sifat tersebut adalah mudah tersinggung (pemarah), pemalas stadium awal, kecil hati, rendah diri, dan lainnya. Kekurangan pada diri saya antara lain tidak bisa memanajemen waktu dalam hidup dengan baik dan efisien yaitu tidak seimbangnya antara belajar, berorganisasi, beristirahat, dan bermain. Kekurangan lain pada diri saya yaitu rendah diri dan sering berkecil hati, dalam hal ini konteksnya adalah mengenai masa depan. Misalnya mengenai persaingan di masa depan yang diprediksi akan sangat global dan ketat, saya langsung merasa rendah diri, dan kecil hati serta tidak optimis menghadapinya. Sifat itu kambuh hanya musiman saja dan diwaktu tertentu tetapi setelah mengingat serta flash back kembali kepada sosok panutan dihidup saya maka sifat-sifat itu hilang dengan sendirinya.
            Sosok yang menjadi panutan serta inspirator dalam hidup saya adalah Rasulullah Muhammad SAW. Dalam hal ini timbul suatu pertanyaan, mengapa sosok tersebut menjadi panutan serta inspirator dalam hidup saya? Alasan yang bisa mewakili pertanyaan tersebut adalah karena sudah sepantasnya dan menjadi harga mati bahwa sebagai umat Islam junjungan dan panutan yang pantas dijadikan idola adalah Rasulullah SAW. Sisi lain dari kehidupan beliau sangat menarik untuk dikupas dan diikuti oleh orang-orang yang mengidolakannya. Dengan mengidolakan beliau berarti kita secara langsung mempunyai kadar keimanan sesuai yang diperintahkan Allah SWT yaitu rukun iman yang ke tiga iman kepada Nabi dan Rasul-rasul Allah. Mengikuti ajaran dan risalah beliau juga akan menimbulkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Karena beliau mendapatkan risalah tersebut dari Allah SWT langsung, dengan di turunkannya kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman kehidupan umat di dunia. Beliau mempunyai akhlak yang sangat mulia, dalam menghadapi orang-orang yang memusuhinya beliau tetap berprasangka dan membalas baik kepada mereka yang telah berbuat jahat.
            Subhanallah, betapa mulianya sifat yang dimiliki oleh Rasulullah SAW ini. Dari sini dapat saya paparkan sejauh mana Rasulullah SAW telah menginspirasi dan menjadi panutan dalam hidup saya, bahwa dalam menghadapi segala masalah pelarian kita hanya kepada Allah SWT seperti apa yang sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Untuk menghadapi permasalahan sosial, perlu melihat dan mencontoh apa yang telah Rasulullah SAW lakukan dalam menghadapi dan memecahkan masalah tersebut dan begitu pula masalah lainnya. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya adalah kebenaran yang hakiki dan kebenaran yang nyata. Maka dari itu, saya sangat mengidolakan beliau dan menjadikannya panutan dalam kehidupan saya.
            Mengenai harapan dan  keinginan serta planning ke depan (rencana jangka panjang) saya ke depan adalah lulus dari bangku perguruan tinggi dan mengikuti program profesi guru tepat pada waktunya yaitu 4 tahun syukur kalau bisa lulus kurang dari empat tahun yakni 3,5 tahun pastinya di sertai dengan IPK di atas 3,25. Setelah lulus dari bangku perguruan tinggi saya akan menjadi seorang pendidik yang profesional, tanggung jawab, berdedikasi terhadap kemajuan pendidikan, ikhlas dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Selain itu, saya juga mempunyai harapan dan keinginan untuk memberikan kontribusi saya baik berupa pemikiran maupun tenaga untuk kemajuan pendidikan di daerah terpencil dan tertinggal di daerah saya. Disamping menjadi seorang pendidik, saya juga mempunyai keinginan dan planning untuk merintis usaha dalam bidang jasa.  Contohnya: toko, bengkel, dan sejenisnya. Karena dengan berwirausaha saya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitar saya yang membutuhkan pekerjaan. Setidaknya saya bisa membantu pemerintah dalam menekan dan mengentaskan masalah pengangguran di negara tercinta ini. Pastinya untuk mewujudkan harapan dan keinginan tersebut harus di sertai dengan belajar, usaha, doa, dan keyakinan kepada Allah SWT yang tiada lelah dan habisnya agar semua harapan dan keinginan tersebut bisa menjadi kenyataan. Aamiin.!!!
            Nah, itulah harapan dan keinginan saya untuk jangka waktu ke depan. Sebagai makhluk Allah pasti banyak sekali kesalahan yang telah saya perbuat, seperti dalam pepatah “Tiada gading yang tak retak”. Tetapi untuk selalu memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat agar tidak terulang lagi merupakan suatu perbuatan yang mulia. SALAM SUKSES.!!